SISTEM EKSKRESI

EKSKRESI PADA MANUSIA.

GINJAL

Buah pinggang karena letaknya yang berada di sebelah kanan dan kiri tulang pinggang.

KULIT

lapisan jaringan yang terdapat di permukaan tubuh yang merupakan organ terluas pada tubuh kita.

HATI

Hati juga merupakan alat ekskresi karena hati mengeluarkan empedu.

PARU-PARU

Paru-paru terletak di dalam rongga dada dan bagian bawahnya menempel pada diafragma.

Senin, 02 Juni 2025

PENGUMUMAN KELULUSAN SISWA KELAS VI MIN 1 BINTAN

Pengumuman Kelulusan MIN 1 Bintan 2024/2025

Pengumuman Kelulusan Siswa

MIN 1 Bintan Tahun Ajaran 2024/2025

Silakan masukkan NISN Anda:


Rabu, 17 April 2019

PANDUAN

Berikut ini adalah cara menggunakan media dan menu yang di sajikan dalam pembelajaran berbasis blog pada materi sistem ekskresi :
1.     Pastikan anda terkoneksi dengan jaringan internet.
2.     Baca terlebih dahulu menu "Kompetensi".
3.     Selanjutnya kita bisa belajar menggunakan media berbasis web ini dengan mengakses menu materi, kita harus mempelajari seluruh materi agar dapat mencapai seluruh kompetensi.
4.     Ketika menemui kata- kata yang tidak dimengerti kita bisa mengecek di bagian menu glosarium.
5.     Setelah selesai mempelajari semua materi kita selanjutnya dapat melakukan latihan uji kompetensi kita klik menu evaluasi. Tuliskan nama depan dan belakang lalu klik untuk memulai soal baca soal terlebih dahulu dan pastikan menjawab dengan benar caranya dengan mengklik pilihan A,B,C, atau D. Soal yang harus dikerjakan sebanyak 20, setelah soal dijawab secara keseluruhan kita akan mengetahui jumlah jawaban benar dan salah dan jawaban yang benar dari soal tersebut.


6.     Demikian panduan penggunaan media berbasis blog, selamat belajar.  

Selasa, 16 April 2019

KI DAN KD



1.1.  Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup.
1.2.       Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.
1.3.     Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

2.1    Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan,  gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2         Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.

3.9  Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi dan mengaitkannya dengan proses ekskresi sehingga dapat menjelaskan mekanisme serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem ekskresi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.

4.10  Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem ekskresi manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.

Senin, 15 April 2019

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

Peta Konsep

Peta Konsep Sistem Ekskresi

Proses metabolisme tubuh meiputi proses menghasilakan energi dan zat yang berguna bagi tubuh. Dalam proses metabolisme, dihasilkan zat-zat sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh. Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena dapat membahayakan tubuh. Proses pengeluaran zat-zat sisa dari dalam tubuh disebut ekskresi.
A. ORGAN-ORGAN PENYUSUN SISTEM EKSKRESI
1. Kulit
Kulit adalah organ pelindung yang menutupi seluruh permukaan tubuh. Kulit merupakan lapisan sangat tipis dan tebalnya hanya beberapa milimeter. Organ ini terdiri atas tiga lapisan, yaitu:
a. Kulit Ari (Epidermis)
Kulit ari tersusun atas tiga lapisan, yaitu lapisan tanduk (stratum korneum), lapisan granula (stratum granulosum), dan stratum germinativum. Lapisan tanduk (stratum korneum) berada pada bagian yang paling luar. Lapisan tanduk merupakan jaringan mati dan terdiri atas berlapis-lapis sel pipih. Lapisan ini sering mengelupas dan digantikan oleh jaringan di bawahnya. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi sel-sel di dalamnya dan mencegah masuknya kuman penyakit.
Lapisan granula (stratum granulosum) terletak di bawah lapisan tanduk. Lapisan ini terdiri atas sel bergranula yang lama-kelamaan akan mati dan kemudian terdorong ke atas menjadi bagian lapisan tanduk. Pada lapisan ini terdapat pigmen melanin yang memberikan warna pada kulit dan melindungi kulit dari sengatan sinar matahari. Warna pigmen kulit bermacam-macam sehingga ada orang yang berkulit hitam, sawo matang, atau kuning langsat. Bila lapisan ini tidak mengandung pigmen kulit, orang tersebut dikenal sebagai orang albino.
Stratum germinativum tersusun atas dua lapisan sel. Lapisan atas (stratum spinosum) mengandung sel-sel baru. Sel-sel ini akan terdorong ke atas menjadi bagian lapisan granula di bawahnya terbentuk sel-sel baru yang dibuat oleh sel-sel yang terus-menerus membelah (stratum basal).
b. Kulit Jangat (Dermis)
Kulit jangat terletak di bawah lapisan kulit ari. Di dalam kulit jangat terdapat pembuluh darah, kelenjar keringat (glandula sudorifera), kelenjar minyak (glandula sebassea), dan kantung rambut. Selain itu, terdapat juga ujung-ujung saraf indera yang terdiri atas ujung saraf peraba dingin (korpuskula krausse), peraba tekanan (korpuskula paccini), peraba panas (korpuskula ruffinin), peraba sentuhan (korpuskula meissner), dan peraba nyeri.
Kelenjar minyak menghasilkan minyak yang disebutsebum yang berguna untuk meminyaki rambut agar tidak kering. Di bagian bawah kantung rambut terdapat pembuluh kapiler darah yang mengangkut sari makanan ke akar rambut sehingga rambut terus tumbuh. Di dekat akar rambut terdapat otot rambut. Pada waktu kita merasa takut atau geli, otot rambut berkontraksi sehingga rambut menjadi tegak.
Kelenjar keringat berbentuk pipa terpilin, memanjang dari epidermis hingga masuk ke bagian dermis. Pangkal kelenjarnya menggulung, dikelilingi oleh kapiler darah dan serabut saraf simpatik. Dari kepiler darah inilah kelenjar keringat menyerap cairan jaringan yang terdiri atas air, larutan garam, dan urea. Cairan jaringan tersebut dikeluarkan sebagai keringat melalui saluran kelenjar keringat dan akhirnya dikeluarkan melalui pori-pori kulit. Pengeluaran keringat dipengaruhi oleh cuaca (panas atau dingin), aktivitas, makanan, atau minuman.
c. Jaringan Bawah Kulit (Subkutan)
Pada jaringan bawah kulit, terdapat jaringan lemak (adiposa). Jaringan lemak berfungsi untuk menumpuk lemak sebagai cadangan makanan dan menjaga suhu tubuh agar tetap hangat.
Disamping berfungsi sebagai alat ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai pelindung tubuh, mencegah masuknya kuman penyakit, mengatur suhu tubuh, dan menjaga pengeluaran air agar tidak berlebihan.

Struktur Kulit Manusia
2. Paru-paru
Selain sebagai alat pernapasan paru-paru juga berungsi sebagai alat pengeluaran. Zat yang dikeluarkan oleh paru-paru adalah karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O) yang dihasilkan dari proses pernapasan. Jadi, tugas paru-paru adalah meneluarkan karbon dioksida dan uap air yang tidak digunakan lagi oleh tubuh. Jika tidak dikeluarkan, zat-zat tersebut akan menjadi racun.

Paru-paru
3. Ginjal
Ginjal berbentuk seperti biji kacang merah. Panjangnya sekitar 10 cm, beratnya kurang lebih 170 gram, dan terletak di dalam rongga perut. Ginjal berjumlah 2 buah dan berwarna merah keunguan. Ginjal bagian kiri letaknya lebih tinggi daripada ginjal bagian kanan.

Ginjal
Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk air seni (urin). Urin mengandung air, urea, dan garam mineral. Ginjal tersusun atas kulit ginjal (korteks),sumsum ginjal (medula), dan rongga ginjal (pelvis).
Pada kulit ginjal terdapat nefron yang berfungsi sebagai alat penyaring darah. Korteks mengandung lebih kurang satu juta nefron. Setiap nefron tersusun atas badan malphighi dan saluran panjang (tubulus) yang berkelok-kelok. Badan malpighi tersusun atas glomerulus dan kapsul Bowman. Glomerulus merupakan untaian pebuluh darah kapiler tempat darah disaring. Glomerulus dikelilingi oleh kapsul Bowman.
Tubulus ginjal terdiri atas tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus. Lengkung henle adalah bagian tubulus yang melengkung pada daerah medula dan berhubungan dengan tubulus proksimal dan tubulus distal. Bagian lengkung henle ada dua, yaitu lengkung henle yang melengkung ke atas (ascenden) dan lengkung henle yang melengkung ke bawah (descenden). Tubulus-tubulus ini mengalirkan urin ke rongga ginjal. Kemudian urin dialirkan melalui saluran ginjal (ureter) dan ditampung dalam kantong kemih.

Irisan Melintang Ginjal

Struktur Nefron
Telah dikemukakan di atas bahwa cara kerja ginjal sebagai alat ekskresi adalah dengan menyaring darah sehingga zat-zat sisa yang terdapat di dalam darah dapat dikeluarkan dalam bentuk air seni (urin). Prnyaringan darah hingga terbentuk urin meliputi tahap penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali (reabsorpsi), dan pengumpulan (augmentasi).
a. Penyaringan (Filtrasi)
Darah yang banyak mengandung zat sisa metabolisme masuk ke dalam ginjal melalui pembuluh arteri ginjal (arteri renalis). Cairan tubuh keluar dari pembuluh arteri dan masuk ke dalam badan malpighi. Membran glomerulus dan kapsul Bowman bersifat permeabel terhadap air dan zat terlarut berukuran kecil sehingga dapat menyaring molekul-molekul besar. Hasil saringan (filtrat) dari glomerulus dan kapsul Bowman disebut filtrat glomerulusatau urin primer. Dalam urin primer masih terdapat air, glukosa, asam amino, dan garam mineral.
b. Penyerapan Kembali (Reabsorpsi)
Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal. Hampir semua gula, vitamin, asam amino, ion, dan air diserap kembali. Zat-zat yang masih berguna tadi dimasukkan kembali ke dalam pembuluh darah yang terdapat di sekitar tubulus. Hasil reabsorpsi berupa filtrat tubulus atau urin sekunder. Urin sekunder mengandung air, garam, urea, dan pigmen empedu yang memberi warna dan bau pada urin.
c. Augmentasi
Di tubulus kontortus distal, beberapa zat sisa seperti asam urat, ion hidrogen, amonia, kreatin, dan beberapa obat ditambahkan ke dalam urin sekunder sehingga tubuh terbebas dari zat-zat berbahaya. Urin sekunder yang telah ditambahkan dengan berbagai zat tersebut disebut urin. Kemudian, urin disalurkan melalui tubulus kolektivus ke rongga ginjal. Dari rongga ginjal, urin menuju ke kantung kemih melalui saluran ginjal (ureter).
d. Proses Pengeluaran Urin
Jika kandung kemih penuh dengan urin, dinding kantong kemih akan tertekan. Kemudian dinging otot kantong kemih meregang sehingga timbul rasa ingin buang ir kecil. Selanjutnya, urin keluar melalui saluran kencing (uretra). Pengeluaran air melalui urin ada hubungannya dengan pengeluaran air melalui keringat pada kulit. Pada waktu dara dingin, badan kita tidak berkeringat. Pengeluaran air dari dalam tubuh banyak dikeluarkan melalui urin sehingga kita sering buang air kecil. Sebaliknya, pada waktu udara panas, badan kita banyak mengeluarkan keringat dan jarang buang air kecil.
Urin yang dikeluarkan oleh ginjal sebagian besar teidiri atas (95%) air dan zat yang terlarut, yaitu urea, asam urat, dan amonia. yang merupakan sisa-sisa perombakan protein: bermacam-macam garam terutama garam dapur (NaCl), zat warna empedu yang menyebabkan warna kuning pada urin, dan zat-zat yang berlebihan di dalam darah seperti vitamin B, C, obat-obatan, dan hormon.
Urin tidak mengandung protein dan glukosa. Jika urin mengandung protein, berarti terjadi gangguan atau kerusakan ginjal pada glomerulus. Jika urin mengandung gula, berarti tubulus ginjal tidak menyerap kembali gula dengan sempurna. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya kerusakan pada tubulus ginjal, tetapi dapat pula disebabkan oleh tingginya kadar gula di dalam darah sehingga tubulus ginjal tidak dapat menyerap kembali semua gula yang ada pada filtrat glomerulus. Kadar gula darah yang tinggi disebabkan oleh terhambatnya proses pengubahan gula menjadi glikogen, akibatnya produksi hormon insulin terhambat. Kelainan ini dikenal sebagai penyakit kencing manis (diabetes mellitus).
Dilihat dari segi banyaknya zat yang terkandung di urin, dapat disimpulkan bahwa ginjal merupakan organ yang sangat penting bagi tubuh. Ginjal berfungsi untuk menyaring darah, mengeluarkan sisa metabolisme, membuang zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, dan mengatur keseimbangan air dan garam di dalam darah.
4. Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh dan terletak di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma. Pada orang dewasa normal beratnya kurang lebih 2 kg dan berwarna merah.

Hati
Hati mengeluarkan empedu yang berupa cairan kehijauan, rasanya pahit, pHnya netral, dan mengandung kolesterol, garam-garam mineral, garam empedu, dan zat warna empedu yang disebut bilirubin dan biliverdin. Garam-garam empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan. Zat warna empedu yang berwarna hijau kebiruan berasal dari perombakan hemoglobin sel darah merah di dalam hati. Zat warna empedu diubah oleh bakteri usus menjadi urobilin yang berwarna kuning coklat yang memberikan warna feses dan urin. Sisa-sisa pencernaan protein yang berupa urea dibentuk juga di dalam hati. Urea kemudian dibawa oleh darah dan selanjutnya masuk ke dalam ginjal. Akhirnya, dari ginjal dikeluarkan bersama-sama dengan urin.
Selain sebagai alat ekskresi, hati juga mempunyai fungsi lain yang sangat penting bagi tubuh, yaitu:
  1. Sebagai tempat penyimpanan gula dalam bentuk glikogen.
  2. Sebagai tempat pembentukan dan pembongkaran protein. Hati membentuk protein akbumin, protrombin, fibrinogen, dan urea.
  3. Sebagai tempat membongkar sel darah merah (eritrosit) yang telah tua atau rusak. Hemoglobin dalam eritrosit dibongkar menjadi zat besi, globin, dan hemin. Hemin diurai menjadi bilirubin dan biliverdin.
  4. Pembentukan  dan pengeluaran cairan empedu.
  5. Menetralkan obat dan racun.
  6. Tempat untuk membuat vitamin A dari provitamin A.



Jumat, 13 April 2018

Serba-Serbi Pendidikan dari Kacamata Wilayah Terdepan


Pendidikan merupakan salah satu prioritas utama dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik lagi. Baik dari segi wilayah dan letaknya, pendidikan harus mendapat tempat yang layak bagi masyarakat. Pendidikan tidak hanya harus berada di pusat perkotaan tetapi harus bisa mencakup wilayah-wilayah yang berada jauh dari pusat pemerintahan. Memang masing banyak persoalan yang harus dihadapi pemerintah terkait pendidikan yang masing-masing dapat menempatkan skala prioritas berdasarkan pertimbangan dan perhitungannya sendiri. 
  Pendidikan di Provinsi KEPRI yang memiliki 7 kabupaten/kota merupakan skala yang sangat luas dalam pemerataan pendidikan dalam memajukan pendidikan di provinsi KEPRI. Selain pemerataan pendidikan yang menjadi faktor pendukung, ada dua hal yang membuat pendidikan di wilayah KEPRI terhambat yaitu SDM dan infrastruktur. Sumber daya manusia mencakup pola pikir masyarakat terhadap pendidikan, kualitas, dan terkait sumber makanan yang diperoleh di suatu wilayah. Sedangkan terkait infrastruktur yaitu transportasi, bangunan, sumber bacaan, serta listrik di wilayah tersebut.
  Dari kacamata berbagai wilayah tentang pendidikan, seperti yang disampaikan oleh mahasiswa fskultas sosial dan ilmu politik UMRAH, mencakup berbagai daerah di kabupaten/kota seperti di  kabupaten lingga, lisdariani mengungkapkan pendidikan diwilayah lingga tepatnya lingga utara,pancur masih minim fasilitas, tidak terdapat perpustakaan umum, yang adanya di SMA dan SMP saja, fasilitas laboratoriumpun kurang lengkap, walaupun sekarang listrik sudah 24 jam. Transportasi menuju sekolah menggunakan boat dilakukan anak sekolah sampai sekarang, terkesediaan sumber makanan dari laut dan berkebun adalah sumber nutrisi karena lingga memiliki laut yang luas untuk mata pencaharian. Kualitas guru sudah mulai membaik sesuai dengan skill masing-masing dalam mengajar.
  Dari wilayah kabupaten karimun, berbeda lagi menurut indah utari mahasiswa yang berasal dari desa sungai sebesi, kec. Kundur. Laut di daerahnya sudah terkontaminasi  sehingga jarang mendapat asupan dari laut seperti ikan. Sekolah sudah mulai berkembang lebih baik, tenaga pendidiknya sudah memenuhi dan malahan berlebihan, listrik sudah memadai dengan adanya perpustakan dan transportasi ke sekolah yang sudah baik pula. Bangunan sekolah sudah tertata rapi.
  Sedangkan di wilayah kota bintan masih ditemukan kekurangan dalam pendidikan sesuai dengan yang dituturkan oleh nirda ningsih di daerah mantang. tenaga pendidik masih kurang dan masih banyak guru yang mengajar tidak sesuai kemampuan, minat baca yang kurang karena tidak tersedia perpustakaan sekolah di daerah terebut. Dan masalah biaya sudah ada dana bos atau dari pemerintah. Asupan nutrisi saat baik karena wilayah bintan yang terkenal akan lautnya.
  Dari kacamata wilayah yang berada di kabupaten anambas, sesuai dengan mahasiswa yang berasal dari anambas yaitu hendri mahardika mahasiswa IP yang tingggal di daaerah palmatak. Sekarang lagi genjar-genjarnya membangun pendidikan, seperti sekolah dan infrastrukturnya dan guru sudah terpenuhi, listrik sudah 24 jam dan pandangan masyarakat terhadapat pendidikan saat baik dan antusias dalam memajukan wilayah anambas dan sebagai agrowisata.
 Di wilayah natuna, yang berhadapan langsung dengan Negara tetangga masih saat memprihatinkan apa lagi di desa pulau laut, terdapat perpustakan tetapi tidak ada bahan bacaan yang akan dibaca. Pemerintah  belum banyak membangun sarana dan prasarana pendidikan banyak anak usia sekolah yang tidak dapat mengeyam pendidikan. Selama ini pemerintah fokus pada pembangunan di wilayah perkotaan. Dan terkesan lebih banyak dikembangkan di Batam dan Tanjungpinang. Banyaknya yang telah selesai kuliah tidak pulang kampong untuk membangun kampong sendiri.
  Pendidikan merupakan hak dasar masyarakat di seluruh Indonesia tidak terlepas di wilayah perbatasan Negara Indonesia. Perhatian pemerintah yang kurang terhadap pendidikan di kawasan perbatasan bisa memperburuk keadaan pendidikan di Indonesia.
Penulis   :  Nita Tri Handayani,  Abdul Basit, Nicella,  Zurima Estika.

Sabtu, 29 Juli 2017

latihan

Kamis, 20 April 2017

SISTEM EKSKRESI PADA HEWAN

Sistem ekskresi pada hewan merupakan proses pengeluaran zat-zat yang sudah tidak berguna lagi bagi tubuh hewan itu sendiri. Ada beberapa sistem ekskresi pada hewan mulai dari cacing tanah (annelida), ikan (pisces), serangga (insekta), katak (amphibi), reptil, dan burung (aves).
1. Sistem Ekskresi pada Hewan (Cacing Tanah atau Annelida)
Sistem Ekskresi pada Hewan (Cacing Tanah)
Cacing tanah memiliki alat ekskresi berupa Nefridium, setiap nefridium memiliki corong yang terbuka dan bersilia yang disebut Nefrostom. Mekanismenya sistem ekskresi pada hewan khususnya cacing tanah yakni nefrostom yang terdapat di dalam rongga tubuh dan terisi penuh dengan cairan, cairan yang diambil oleh nefrostom tersebut kemudian masuk ke dalam nefridia, di dalam nefridia terjadi Reabsorpsi atau penyerapan kembali cairan yang masih bermanfaat. Cairan yang sudah tidak bermanfaat lagi akan di keluarkan melalui Nefridiofor.
2. Sistem Ekskresi pada Ikan (Pisces)
Alat ekskresi yang menyusun sistem ekskresi pada hewan dalam hal ini ikan atau pisces meliputi insang dan ginjal. Ginjal mengekskresikan urin dan insang mengekskresikan karbon dioksida. Dalam sistem ekskresi ini, antara ikan air tawar dan ikan air larut agak berbeda. Pada ikan air tawar, air yang masuk lebih banyak sehingga urin yang dikeluarkan mengandung amonia dan urin encer. Glomerulus pada ginjal lebih banyak sehingga terjadi penyaringan sisa metabolisme dengan cepat.

Sistem Ekskresi pada Ikan
Sedangkan pada ikan air laut, urin yang dikeluarkan lebih sedikit dan mengandung urea, karena hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi, banyak minum air. Glomerulus yang ada sedikit sehingga proses penyangga berjalan lambat.
3. Sistem Ekskresi pada Serangga (Insekta)

Sistem Ekskresi pada Serangga
Alat ekskresi yang dimiliki serangga berupa tubulus malpighi. Tubulus malpighi terdapat didalam hemosoel dan tergenang darah. Lubang ekskresi tidak langsung keluar dari tubuh, tetapi sel-sel tubulus zat-zat hasil metabolisme dan meneruskan masuk ke lumer tubulus, dan diserap kembali. Hal ini menyebabkan kadar air turun, maka asam urat mengendap. Tubulus malpighi menuju usus dan di usus air banyak diabsorpsi. Asam urat keluar bersama feses, sehingga belalang dapat membuang limbah nitrogen dan tidak harus kehilangan banyak air.
4. Sistem Ekskresi pada Hewan (Katak atau Amphibi)

Sistem Ekskresi pada Hewan (Katak atau Amphibi)
Alat ekskresi utama pada katak adalah sepasang ginjal (opistonefros) yang terletak dikanan dan kiri tulang belakang. Warnanya merah kecoklatan, bentuknya memanjang dari depan ke belakang. Zat sisa yang diambil oleh ginjal akan disalurkan melalui ureter menuju ke kantong kemih yang berupa kantong berdinding tipis yang terbentuk dari tonjolan dinding kloaka. Fungsinya untuk menyimpan urine sementara. Pada katak jantan, saluran ginjal dan saluran kelaminnya menyatu, sedangkan pada katak betina tidak.
5. Sistem Ekskresi pada Hewan (Reptil)

Reptil
Alat ekskresi pada reptil berupa ginjal (metanefros) yang sudah berkembang sejak masa fase embrio. Ginjal ini dihubungkan oleh saluran ke kantung kemih dan langsung bermuara ke kloaka. Selain ginjal, pada reptil memiliki kelenjar kulit yang menghasilkan asam urat tertentu yang berguna untuk mengusir musuh. 
6. Sistem Ekskresi pada Burung atau Aves

Burung atau Aves
Alat ekskresi pada burung terdiri dari ginjal (metanefros), paru-paru dan kulit. Burung memiliki sepasang ginjal yang berwarna coklat. Saluran ekskresi terdiri dari ginjal yang menyatu dengan saluran kelamin pada bagian akhir usus (kloaka). Burung mengekskresikan zat berupa asam urat dan garam. Kelebihan kelarutan garam akan mengalir ke rongga hidung dan keluar melalui nares (lubang hidung). Burung hampir tidak memiliki kelenjar kulit, tetapi memiliki kelenjar minyak yang terdapat pada tunggingnya. Kelenjar minyak berguna untuk meminyaki bulu-bulunya.



animasi blog