SISTEM EKSKRESI

EKSKRESI PADA MANUSIA.

GINJAL

Buah pinggang karena letaknya yang berada di sebelah kanan dan kiri tulang pinggang.

KULIT

lapisan jaringan yang terdapat di permukaan tubuh yang merupakan organ terluas pada tubuh kita.

HATI

Hati juga merupakan alat ekskresi karena hati mengeluarkan empedu.

PARU-PARU

Paru-paru terletak di dalam rongga dada dan bagian bawahnya menempel pada diafragma.

Kamis, 20 April 2017

SISTEM EKSKRESI PADA HEWAN

Sistem ekskresi pada hewan merupakan proses pengeluaran zat-zat yang sudah tidak berguna lagi bagi tubuh hewan itu sendiri. Ada beberapa sistem ekskresi pada hewan mulai dari cacing tanah (annelida), ikan (pisces), serangga (insekta), katak (amphibi), reptil, dan burung (aves).
1. Sistem Ekskresi pada Hewan (Cacing Tanah atau Annelida)
Sistem Ekskresi pada Hewan (Cacing Tanah)
Cacing tanah memiliki alat ekskresi berupa Nefridium, setiap nefridium memiliki corong yang terbuka dan bersilia yang disebut Nefrostom. Mekanismenya sistem ekskresi pada hewan khususnya cacing tanah yakni nefrostom yang terdapat di dalam rongga tubuh dan terisi penuh dengan cairan, cairan yang diambil oleh nefrostom tersebut kemudian masuk ke dalam nefridia, di dalam nefridia terjadi Reabsorpsi atau penyerapan kembali cairan yang masih bermanfaat. Cairan yang sudah tidak bermanfaat lagi akan di keluarkan melalui Nefridiofor.
2. Sistem Ekskresi pada Ikan (Pisces)
Alat ekskresi yang menyusun sistem ekskresi pada hewan dalam hal ini ikan atau pisces meliputi insang dan ginjal. Ginjal mengekskresikan urin dan insang mengekskresikan karbon dioksida. Dalam sistem ekskresi ini, antara ikan air tawar dan ikan air larut agak berbeda. Pada ikan air tawar, air yang masuk lebih banyak sehingga urin yang dikeluarkan mengandung amonia dan urin encer. Glomerulus pada ginjal lebih banyak sehingga terjadi penyaringan sisa metabolisme dengan cepat.

Sistem Ekskresi pada Ikan
Sedangkan pada ikan air laut, urin yang dikeluarkan lebih sedikit dan mengandung urea, karena hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi, banyak minum air. Glomerulus yang ada sedikit sehingga proses penyangga berjalan lambat.
3. Sistem Ekskresi pada Serangga (Insekta)

Sistem Ekskresi pada Serangga
Alat ekskresi yang dimiliki serangga berupa tubulus malpighi. Tubulus malpighi terdapat didalam hemosoel dan tergenang darah. Lubang ekskresi tidak langsung keluar dari tubuh, tetapi sel-sel tubulus zat-zat hasil metabolisme dan meneruskan masuk ke lumer tubulus, dan diserap kembali. Hal ini menyebabkan kadar air turun, maka asam urat mengendap. Tubulus malpighi menuju usus dan di usus air banyak diabsorpsi. Asam urat keluar bersama feses, sehingga belalang dapat membuang limbah nitrogen dan tidak harus kehilangan banyak air.
4. Sistem Ekskresi pada Hewan (Katak atau Amphibi)

Sistem Ekskresi pada Hewan (Katak atau Amphibi)
Alat ekskresi utama pada katak adalah sepasang ginjal (opistonefros) yang terletak dikanan dan kiri tulang belakang. Warnanya merah kecoklatan, bentuknya memanjang dari depan ke belakang. Zat sisa yang diambil oleh ginjal akan disalurkan melalui ureter menuju ke kantong kemih yang berupa kantong berdinding tipis yang terbentuk dari tonjolan dinding kloaka. Fungsinya untuk menyimpan urine sementara. Pada katak jantan, saluran ginjal dan saluran kelaminnya menyatu, sedangkan pada katak betina tidak.
5. Sistem Ekskresi pada Hewan (Reptil)

Reptil
Alat ekskresi pada reptil berupa ginjal (metanefros) yang sudah berkembang sejak masa fase embrio. Ginjal ini dihubungkan oleh saluran ke kantung kemih dan langsung bermuara ke kloaka. Selain ginjal, pada reptil memiliki kelenjar kulit yang menghasilkan asam urat tertentu yang berguna untuk mengusir musuh. 
6. Sistem Ekskresi pada Burung atau Aves

Burung atau Aves
Alat ekskresi pada burung terdiri dari ginjal (metanefros), paru-paru dan kulit. Burung memiliki sepasang ginjal yang berwarna coklat. Saluran ekskresi terdiri dari ginjal yang menyatu dengan saluran kelamin pada bagian akhir usus (kloaka). Burung mengekskresikan zat berupa asam urat dan garam. Kelebihan kelarutan garam akan mengalir ke rongga hidung dan keluar melalui nares (lubang hidung). Burung hampir tidak memiliki kelenjar kulit, tetapi memiliki kelenjar minyak yang terdapat pada tunggingnya. Kelenjar minyak berguna untuk meminyaki bulu-bulunya.



Rabu, 19 April 2017

Kelainan Pada Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi pada manusia dapat mengalami gangguan karena adanya kelainan atau penyakit. Kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi dapat disebabkan oleh banyak hal. Misalnya virus, bakteri, jamur, polusi, efek samping obat, makan makanan yang tidak sehat, dan minum minuman yang tidak sehat. Salah satu solusi untuk menjaga sistem ekskresi supaya tetap sehat adalah dengan berolahraga teratur dan perbanyak minum air. Nah, berikut adalah berbagai macam kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi. Langsung saja kita simak yang pertama:

Kelainan dan Penyakit pada Ginjal

1. Batu Ginjal
Batu ginjal adalah adalah gangguan yang ditandai dengan adanya pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal sehingga urine tidak dapat keluar dari tubuh. Batu ginjal disebabkan oleh terlalu banyak mengonsumsi garam mineral (terutama kalsium) dan terlalu sedikit minum air. Gangguan ini dapat diatasi dengan cara memecahkan endapan garam kalsium dengan menggunalan sinar laser.
2. Gagal Ginjal
Gagal ginjal adalah kelainan dimana ginjal tidak berfungsi sebagai alat penyaring darah. Kelainan ini sangatlah berbahaya karena bisa menyebabkan kematian. Gagal ginjal dapat ditolong dengan melakukan cuci darah secara teratur dan dapat diatasi dengan melakukan cangkok ginjal.
3. Nefritis
Nefritis adalah penyakit yang ditandai dengan kerusakan bagian glomerulus yang disebabkan oleh adanya bakteri Streptococcus. Nefritis seringkali disebut radang ginjal. Glomerulus adalah bagian penting dalam nefron ginjal karena disanalah tempat penyaringan darah terjadi. Akibatnya, penyerapan air dan zat-zat yang harus dikeluarkan menjadi tidak optimal dan tertimbun di daerah kaki sehingga terjadi pembengkakan. Penyakit ini dapat diatasi dengan melakukan cangkok ginjal dan cuci darah sampai mendapatkan donor ginjal.
4. Anuria
Anuria adalah penyakit kegagalan ginjal dalam menghasilkan urin. Anuria bisa disebabkan oleh kurangnya tekanan di glomerulus, sehingga plasma darah tidak bisa masuk ke dalam glomelurus. Kurangnya tekanan ini bisa disebabkan oleh penyempitan arteriol efferen oleh hormon epinefrin atau oleh pendarahan sehingga darah tidak dialirkan ke ginjal.
5. Glukosuria
Glukosuria adalah penyakit yang ditandai dengan adanya glukosa dalam urine. Penyakit ini sering disebut kencing manis atau diabetes mellitus. Kadar gula darah meningkat karena kekurangan hormon insulin yang mengatur komposisi gula dalam darah. Dalam keadaan normal, hormon insulin akan mengubah gula yang berlebihan menjadi energi. Nefron tidak mampu menyerap kembali kelebihan glukosa, sehingga kelebihan glukosa dibuang bersama urine.
6. Albuminuria
Albuminuria adalah penyakit yang ditandai dengan adanya albumin (protein) di dalam urine. Albuminuria disebabkan oleh kerusakan pada nefron. Cara mencegah penyakit ini adalah dengan mengonsumsi makanan dengan jumlah zat gizi seimbang dan minum air 8 gelas setiap hari.
7. Bilirubinaria
Bilinubinaria adalah konsentrasi bilirubin dalam urin yang di atas normal. Bilirubinaria menunjukkan adanya penguraian hemoglobin dalam darah merah yang berlebihan atau adanya ketidakfungsian hati atau kerusakan empedu.
8. Hematuria
Hematuria adalah penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam urine. Penyakit tersebut disebabkan adanya peradangan pada organ ginjal atau karena iritasi akibat gesekan batu ginjal.

Kelainan dan Penyakit pada Kulit

9. Skabies
Skabies adalah penyakit yang ditandai dengan gejala gatal terutama pada malam hari. Skabies lebih dikenal sebagai kudis. Skabies muncul di tempat yang lembab atau pada lipatan-lipatan pada tubuh. Skabies dapat menular.
10. Biduran
Biduran adalah penyakit yang ditandai dengan timbulnya bencol-bencol yang tidak beraturan dan terasa gatal. Gangguan ini disebabkan oleh udara dingin dan alergi. Maka dari itu, tindakan pencegahannya adalah dengan menghindari bahan-bahan yang dapat menyebabkan alergi pada kulit. Periksakan diri ke dokter bila biduran pada kulit tidak kunjung hilang dalam waktu beberapa hari.
11. Kurap
Kurap adalah penyakit menular yang ditandai dengan adanya baian kecil yang kasar pada kulit dan dikelilingi lingkaran berwarna merah muda. Penyakit ini disebabkan oleh jamur. Kurap dapat diobati dengan anti jamur yang mengandung mikonazol dan kloritomazol dengan penggunaan yang sesuai dengan aturan pakai. Kurap dapat dicegah dengan menghindari kontak sentuhan dengan penderita, selalu menjaga tangan agar tetap bersih, dan menjaga kebersihan lingkungan.
12. Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit yang ditandai dengan kulit kemerahan yang terjadi di kulit kepala, siku, punggung, dan lutut. Penyakit ini belum bisa disembuhkan, namun gejalanya dapat dihilangkan dengan pengobatan teratur. Penyebab pasti dari penyakit ini belum diketahui. Hasil penelitian menduga bahwa penyakit ini disebabkan oleh adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh.
13. Panu
Panu adalah penyakit yang ditandai dengan timbul bercak keputihan disertai rasa gatal saat berkeringat. Panu disebabkan oleh jamur. Panu sering dijumpai pada remaja usia belasan dan orang tua. Panu dapat dicegah dengan menjaga kebersihan badan supaya tidak lembab. Penyakit panu adalah penyakit menular sehingga disarankan untuk tidak menggunakan pakaian atau handuk milik penderita panu.
14. Kanker Kulit
Kanker kulit adalah penyakit yang disebabkan karena kulit terlalu lama terkena sinar matahari. Penyakit ini lebih sering menyerang orang berkulit putih karena sensitif terhadap sinar matahari. Pencegahannya adalah dengan menggunakan tabir surya.

Kelainan dan Penyakit pada Hati

15. Hepatitis
Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus tersebut adalah virus hepatitis A dan hepatitis B. Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B lebih berbahaya daripada hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Hepatitis dapat dicegah dengan vaksinasi. Hepatitis dapat menular melalui darah seperti virus HIV.
16. Penyakit Kuning
Penyakit kuning adalah penyakit yang ditandai dengan warna darah menjadi kekuningan, sklera mata menjadi kekuningan, kuku jari menjadi kekuningan, dan kulit tampak pucat kekuningan. Hal ini disebabkan karena cairan empedu bercampur di dalam darah. Saluran empedu tersumbat dan menyebabkan cairan empedu tidak dapat menuju usus dua belas jari sehingga masuk ke dalam darah. Penyebabnya adalah karena minum-minuman beralkohol atau karena penyakit lain yang menyebabkan saluran empedu tersumbat.
17. Sirosis Hati
Sirosis hati adalah penyakit yang ditandai dengan adanya goresan di dalam hati akibat banyaknya jaringan ikat di hati. Sirosis hati merupakan serangan lanjutan dari virus hepatitis B dan C. Sirosis hati belum dapat disembuhkan.
18. Hemokromatosis
Hemokromatosis adalah kelainan metabolisme yang ditandai dengan adanya pengendapan besi berlebih dalam jaringan. Penyakit ini bersifat genetik atau keturunan.
19. Perlemakan Hati
Perlemakan hati adalah keadaan dimana terdapat lemak di dalam hati yang melebihi 5% dari berat hati. Perlemakan hati seringkali menjadi penyebab kerusakan hati dan sirosis hati. Kelainan ini dapat timbul karena mengonsumsi minuman beralkohol atau karena bukan alkohol.
20. Kolestasis dan Jaundice
Kolestasis adalah keadaan akibat terjadinya kegagalan hati dalam memproduksi dan atau pengeluaran empedu. Kolestasis dapat menyebabkan gagalnya penyerapan lemak dan vitamin A, D, E, dan K oleh usus, juga dapat menyebabkan terjadinya penumpukan asam empedu, bilirubin dan kolesterol di hati.
Adanya kelebihan bilirubin dalam sirkulasi darah dan penumpukan pigmen empedu pada kulit, membran mukosa dan bola mata disebut jaundice. Pada keadaan ini kulit penderita telihat kuning, warna urin menjadi lebih gelap, sedangkan feses lebih terang.

Kelainan dan Penyakit pada Paru-Paru

21. Asma
Asma adalah penyakit yang membuat penderitanya susah untuk bernapas karena penyempitan saluran pernapasan pada paru-paru. Asma tidak menular dan bersifat menurun. Asma juga dapat terjadi bila berada di lingkungan yang udaranya tercemar polusi. Gejala asma tidak selalu terjadi dan bisa muncul dan menghilang kapan saja. Bila terjadi asma, sebaiknya segera diberikan tindakan pengobatan.
22. Pneumonia
Pneunomia adalah penyakit yang ditandai dengan alveolus dipenuhi oleh cairan sehingga oksigen susah masuk. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang menginfeksi alveolus. Pencegahannya adalah dengan selalu menjaga kesehatan dan kebersihan. Penderita pneumonia bisa disembuhkan dengan meminum antibiotik.
23. TBC
TBC adalah singkatan tuberkulosis. Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tindakan pencegahannya adalah dengan menghindari kontak dengan penderita TBC dan tidak menggunakan peralatan terutama peralatan makan milik penderita TBC. Tuberkulosis dapat disembuhkan dengan meminum obat secara rutin selama 6 sampai 9 bulan. Obat harus diminum sampai habis dan harus tepat waktu supaya bakteri tidak kebal terhadap obat tersebut.
24. Emfisema
Emfisema adalah penyakit yang ditandai dengan hilangnya elastisitas alveolus. Paru-paru penderita emfisema lebih besar dari norma karena karbon dioksida terperangkap di dalam paru-paru. Penyebab penyakit ini adalah karena terlalu banyak menghirup asap rokok.
25. Bronkitis
Bronkitis adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan pada bagian bronkus. Penyebabnya adalah karena infeksi, asap rokok, maupun polusi udara. Penyakit ini dapat diobati dengan meminum antibiotik.
26. Asbestosis
Asbestosis adalah penyakit yang ditandai dengan penebalan pleura yang disebabkan karena menghirup serat asbes. Serat asbes yang terhirup dapat mengendap di dalam paru-paru. Dalam keadaan yang parah, asbestosis dapat menyebabkan kanker.
27. Paru-Paru Hitam
Paru-paru hitam seringkali diderita oleh para pekerja tambang batubara. Pencegahannya adalah dengan melakukan pemeriksaan setiap 4 tahun sehingga bisa ditangani sejak dini. Penyakit ini lebih lanjut dapat menyebabkan gagal jantung atau tuberkulosis.
28. Sinusitis
Sinusitis adalah infeksi pada rongga sinus yang letaknya di sekitar hidung. Alergi adalah pemicu timbulnya sinusitis. Cara pencegahannya adalah dengan menghindari benda yang dapat memicu alergi dan menjaga daya tahan tubuh.
29. Pleuritis
Pleuritis adalah peradangan pada pleura. Penyakit ini dapat menyebabkan penderita merasakan sakit ketika bernapas. Pleuritis dapat disebabkan oleh alergi.
30. Kanker Paru-Paru


Kanker paru-paru adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel kanker yang tidak normal di dalam paru-paru. Jika dibiarkan, sel kanker dapat menyebar ke organ lain. Kanker paru-paru lebih banyak disebabkan oleh kebiasaan merokok dan sisanya disebabkan oleh terhirup logam berat

Latihan Soal Sistem Ekskresi

Senin, 17 April 2017

GLOSARIUM

NO

ISTILAH

DEFINISI
1.
Albuminaria
Penyakityang ditandai adanya protein dalam albumin dalam urine karena kerusakan glomerulus.
2.
Antidiumetika
Hormone ADH yang mengatur jumlah air di tubulus dista.
3.
Anuria
Urine yang tidak dapat keluar sama sekali.
4.
Augmentasi
Prosespenambahan ion K+, senyawa NH3,dan ion H+ pada urine sekunder didalam tubulus kontorpus distal.
5.
Bilirubin
Pigmen hijau biru yang dikeluarkan empedu.
6.
Biliverdin
Pigmen kuning keemasan yang dikeluarkan empedu.
7.
Defekasi
Proes pengeluaran sisa sisa
8.
Diabetes Inspidus
Penyakit banyak kencing akibat kurang hormone ADH.
9.
Diabetes Militus
Tingginya glukosa darah sehingga urine yangdihasilkan mengandung glukosa.
10.
Dialysis
Salah satu proses menggantikan kerja ginjal / cuci darah
11.
Edema
Penyakit akibat penimbunan air di ruang interseluler.
12.
Eksresi
Proses pengeluaran metabolisme yang sudah tak digunakan oleh tubuh dalam bentuk urine,keringat ataupun CO2.
13.
Filtrasi
Proses penyaringan darah di glomerulus dalam badan malpigi.
14.
Filtrate Glomelurus
Istilah lain dari urine primer.
15.
Filtrate Tubulus
Istilah lain dari urine sekunder.
16.
Glandula Sabacea
Kelenjar lemak pada lapisan epidermis kulit.
17.
Glandula Sudorifera
Kelenjar lemak pada lapisandermis kulit.
18.
Glomerulus
Jalinan kapiler anterior padacekung kapsul Bowman.
19.
Korteks
Lapisan luaryangmengandung badan malpigi,tubulus proksimal dan tubulusdistal.
20.
Medulla
Bagian ginjal yag mengandung pembuluh pengumpul,lengkung henle.
21.
Nefridior
Lubang pengeluaran limbah bernitrogen yang dikeluarkan tubuh.
22.
Nefritis
Penyakit yang disebabkanolehinfeksi padabadan neutron.
23.
Nefron
Unit stuktural dan fungsional terkecil ginjal.
24.
Poliuria
Kondisi urine yangsangat encer karena kegagalan neufron untuk mengadakan reabsorbsi.
25.
Reabsorbsi
Proses penyerapan kembali bahan yang masih adadalam darah setelah mengalamifiltrasi.
26.
Sekresi
Proses pengeluaran metabolisme yang masih dapat digunakan oleh tubuh.
27.
Uremia
Kondisi yang ditandai dengan adanya urea dalam darah.
29.
Urobilin
Pigmen kuning kecoklatan yang dikeluarkan empedu untuk member warna pada feses dan urine.
30.
Vesikula Urinaria
Kandung kemih yang mengandung urine.

animasi blog